Senin, 11 Desember 2023
Beredar video bernarasi berupa salah data kependudukan yang berdampak pada membengkaknya jumlah pemilih dalam satu daerah di Kabupaten Majalengka dan Kota Bogor hingga ribuan pemilih, pada Minggu (10/12/2023).
Dalam video berdurasi 2 menit 18 detik yang diposting oleh akun twitter @widodol_joko, dalam kontennya disebutkan ditemukan KK manipulatif dengan keterangannya tertulis :
*_Ditemukan KK manipulatif_*, contoh ada *_1 KK berisi 440 orang_*, ada lagi *_1 KK berisi 1826 orang_*, ada lagi yang baru ditemukan *_di Bogor 1 KK berisi 1355 orang_* Satu lagi cara2 CURANG.
Benarkah hal tersebut?
CEK FAKTA : Dari hasil penelusuran, ditemukan video serupa yang telah di upload pada 4 April 2019 oleh akun youtube dfauwzi49.
Video ini disinyalir berkaitan dengan kejadian temuan adanya data Kartu Keluarga (KK) manipulatif yang digunakan untuk menyusun data pemilih (DPT) Pemilu 2019.
Dilansir CNBCIndonesia, saat itu dalam sidang gugatan hasil Pilpres 2019, saksi pemohon dari tim BPN Prabowo-Sandi, Agus Maksum menyatakan bahwa timnya menemukan kartu keluarga (KK) manipulatif yang berasal dari 4 Kabupaten. Saksi pun mengakui bahwa KPU sudah melakukan koreksi. Namun, saksi menyatakan tidak mengetahui dengan pasti apakah nama yang ada di dalam KK manipulatif tersebut menggunakan hak suaranya atau tidak.
Hasil akhir gugatan Pilpres 2019 adalah Mahkamah Konstitusi menolak permohonan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait gugatan hasil Pilpres 2019.
KESIMPULAN : Klaim video yang beredar saat ini tentang KK manipulatif adalah video tahun 2019. Saat itu tim BPN Prabowo-Sandi melayangkan gugatan Pilpres 2019 terkait data pemilih (DPT) Pemilu 2019.
Jadi video yang beredar tidak terjadi pada masa sekarang yang terkait dengan PEMILU 2024.
Informasi ini adalah jenis kategori False Context.
RUJUKAN :
https://bit.ly/4863OXz
https://bit.ly/48aVHZ9
https://bit.ly/3TjpniL
https://bit.ly/3RCfSJ5